Apa itu Reinforced Concrete?

Precast reinforced concrete pile atau dalam bahasa konstruksi di Indonesia disebut dengan tiang pancang beton. Sejalan dengan namanya jenis tumbuhan ini memiliki sebuah tulangan berupa baja yang telah dicetak dalam bentuk bekisting. Apabila proses pembuatan beton reinforced dinilai kuat dan matang, maka selanjutnya dilakukan proses pengangkatan dan pemancangan sebagaimana fungsinya dalam bidang konstruksi.

Pada reinforced concrete pile, kerangka atau penulangan penulangan yang menggunakan material baja sangat berguna untuk menambah tingkat kelenturan ketika proses pemancangan sedang dikerjakan. Sementara dalam proses cor dilakukan tepat di lingkungan konstruksi. Ini tentu saja akan mempermudah proses angkut reinforced concrete pile. Berbeda halnya apabila diproduksi dalam lingkungan pabrik, tentu saja akan ada ada beberapa kesulitan untuk membawa beton ke lokasi proyek atau konstruksi.

Terlebih jika Armada transportasi untuk mengangkut material berat jumlahnya terbatas. Kami dari perusahaan yang memproduksi material beton pracetak. Siap memenuhi kebutuhan akan material beton pracetak dengan mutu dan kualitas terbaik. Kami mampu menyediakan aneka keperluan, khususnya material beton paling lengkap berdasarkan tingkat kebutuhan konstruksi anda.

Kelebihan Menggunakan Reinforced Concrete Pile

Berikut ini sejumlah keuntungan yang nantinya akan anda dapatkan ketika menerapkan reinforced concrete Pile dalam proyek konstruksi anda, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Reinforced concrete pile bersifat mampu menahan tegangan besar. Jika kualitas pada beton tulangan ini baik, maka tegangan yang dihasilkan akan semakin besar pula. Tingkat kualitas beton juga harus menyesuaikan dengan kegunaan atau fungsinya, salah satunya adalah sebagai tiang pancang dalam salah satu proyek konstruksi.
  • Apabila dibandingkan dengan tiang pancang kayu, maka tiang pancang beton tulangan jauh lebih tahan lama dan lebih unggul tingkat keawetannya.
  • Penggalian tanah dalam jumlah banyak tidak dibutuhkan untuk konstruksi. Sebab reinforced concrete Pile mampu bertahan dari serangan air tanah yang mengandung banyak zat berbahaya untuk kualitas beton.
  • Reinforced concrete cenderung bersifat tahan terhadap bahan-bahan dan air yang mengandung sifat korosif. Hal ini tak lepas dari adanya ketebalan beton yang berfungsi untuk melindungi bagian baja atau tulangan di bagian dalam beton.

Kelemahan Reinforced Concrete Pile

Meskipun sejumlah kelebihan pada reinforced concrete Pile membuat para penggunanya lebih dimudahkan, namun nyatanya masih ada beberapa kelemahan yang terdapat pada salah satu produk ini, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Beton tiang pancang memiliki bobot yang amat berat. Hal ini disebabkan dari spesifikasi atau dimensinya yang terlalu besar. Tak heran jika pada proses pengangkutannya dibutuhkan biaya besar. Untuk menyiasati permasalahan tersebut, maka dibutuhkan metode pengecoran reinforced concrete Pile yang nantinya akan dilakukan pada lokasi konstruksi. Sehingga proses pengangkutan yang menyulitkan tidak akan Anda lalui.
  • Proses penghubungan sedikit tidak mudah untuk dikerjakan. Permasalahan semacam ini seringkali terjadi apabila panjang dari tiang pancang ternyata masih kurang atau lebih. Apabila ingin melakukan proses penyambungan, maka perlu mengandalkan sebuah alat menyambung khusus.
  • Estimasi waktu yang lama dalam proses pengangkatannya menyebabkan komponen ini tidak direkomendasikan jika anda membutuhkan dalam waktu yang mepet. Tujuan dari proses pengeringan atau pengangkatan tersebut adalah untuk memastikan bahwa tiang pancang telah benar-benar dan berkualitas.

Proses Pemancangan Reinforced Concrete

Pelaksanaan kerja dalam proses pemancangan setidaknya harus melalui tiga tahap, inti dari proses ini adalah menempatkan reinforced concrete Pile dalam tanah, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Melakukan pengaturan posisi pada reinforced concrete Pile. Tahap-tahap yang harus dilalui melakukan pengangkatan atau pendirian tiang pancang, melakukan Perpindahan yang panjang ke lokasi proyek, melakukan pengaturan arah padat yang panjang dan jangan lupa lakukan percobaan pemancangan pada tanggal
  • Pemancangan reinforced concrete Pile. Sejatinya proses ini merupakan bagian dari perencanaan awal. Yang mana pada proses pekerjaannya terdapat aktivitas pukulan dari para pekerja di setiap penurunan tiang 0,2 sampai 0,5 m. Proses ini diperlukan sebuah tahap hati-hati untuk mengetahui seberapakah tiang pancang telah atau belum masuk ke dalam tanah sebagaimana perencanaan awal.
  • Setting. Proses ini meliputi kalkulasi penurunan tiang pancang di setiap pukulan akhirnya. Pada proses pemanjangan nilai dari penurunan ini nantinya akan berguna untuk mendalami berapakah kapasitas atau daya dukung tiang pancang tersebut.

Perlengkapan untuk Instalasi Reinforced Concrete

  • Drop Hammer
  • Hammer
  • Leader
  • Mesin derek
  • Single acting Hammer
  • Double acting Hammer
  • Tali atau kabel

Sejarah Penggunaan Reinforced Concrete atau Tiang Pancang

Tiang pancang atau merupakan bagian dari pondasi yang mana strukturnya dapat dimanfaatkan sebagai penerima atau penyalur beban, dari atas ke bawah demi menunjang kekuatan bangunan. Tiang pancang diletakkan pada tingkat kedalaman tertentu. Sementara itu fisik dari tiang pancang sendiri adalah slim dan memanjang, karena untuk mendukung sejumlah fungsinya yaitu untuk menyalurkan beban secara vertikal.

Tiang pancang dipasang dengan cara dipukul, dibor atau bisa juga di dongkrak untuk menuju ke dalam tanah lalu dihubungkan dengan pile cap. Hal-hal tanggal saja berdasarkan dengan jenis tanah, penggunaan material dan karakteristik penyebaran beban pada tiang pancang menyesuaikan dari spesifikasi yang beraneka ragam.

Selama bertahun-tahun penggunaan tiang pancang sebagai komponen yang mampu menerima dan menyalur beban yang paling diandalkan. Tepatnya pada awal peradaban dari penemuan alat komunikasi dan pertahanan, begitu juga dengan hal-hal lainnya yang terjadi pada daerah pedesaan dan perkotaan, khususnya masyarakat yang hidup di dekat danau dan sungai. Penggunaan tiang pancang benar-benar sangat berguna untuk memperkuat kualitas tanah dari keretakan. Christoffer Polhem pada tahun 1740 berhasil menemukan sebuah perlengkapan pile Driving yang mampu beroperasi sebagaimana mestinya seperti saat ini.

Sehingga penggunaan tiang baja sudah  berjalan pada taun 1800 , sementara itu tiang beton telah digunakan pada tahun berikutnya yaitu 1900. Perubahan yang dihasilkan dari revolusi industri benar-benar besar pada sistem pile Driving, yaitu ditemukannya mesin uap dan mesin diesel. Akhir-akhir permintaan terhadap material tersebut telah banyak digunakan pada rumah. Terlebih kepada pihak-pihak yang ingin menerapkan pile Driving pada sebidang tanah kualitasnya kurang bagus. Hingga saat ini pile Driving telah menjalani aneka peningkatan fitur dan perkembangan demi memenuhi permintaan kebutuhan konstruksi.

Kami dari PT. Megacon Bangun Perkasa, sebuah perusahaan yang mampu menyediakan ragam material beton untuk proyek konstruksi yang sedang Anda jalankan. Semua produk yang ada pada kami telah terjamin kualitas dan keasliannya. Sebab produk-produk yang kami dapatkan setelah mendapatkan lisensi SNI, dalam artian telah terjamin kualitasnya. Pelayanan selama 24 jam hingga 7 hari penuh akan kami berikan demi menjawab segala kebutuhan material beton, khususnya beton pracetak. Kami melayani jangkauan pengiriman hingga ke seluruh penjuru Indonesia, khususnya pada wilayah Jabodetabek.

Leave a Comment

Your email address will not be published.