Jenis Kerusakan Beton Bertulang RCP & Metode Perbaikannya

Reinforced concrete merupakan material beton bertulang yang sudah banyak digunakan untuk kebutuhan proyek konstruksi yang ada di Indonesia. Banyaknya konstruksi yang menggunakan material ini dikarenakan kelebihan yang dimiliki, salah satu kelebihan umum yang diketahui oleh masyarakat adalah karena ia tersusun atas campuran material beton dengan baja. Beton adalah material konstruksi yang dapat menahan tekanan dan beban sangat kuat, sementara baja adalah produk konstruksi yang dapat menahan tekanan tarik ataupun geser dengan sangat baik. Tentunya dengan menggunakan material ini, berbagai resiko kerusakan konstruksi lebih dapat dihindari.

Beberapa kontraktor yang ada di Indonesia, bahkan memanfaatkan produk Reinforced concrete ini sebagai material utama pada struktur bangunan yang dibuat. Hal ini karena, kelebihan yang ditawarkan tidak dimiliki oleh produk konstruksi lain seperti kayu, bambu, atau beton biasa. Beberapa konstruksi bangunan yang menggunakan Reinforced concrete adalah untuk memenuhi kebutuhan pondasi, plat beton, balok ikat, kolom, maupun dinding geser.

Resiko terjadinya kerusakan pada Reinforced concrete memang lebih kecil dibandingkan menggunakan material konstruksi lain, tapi bukan berarti produk ini tidak memiliki kekurangan sedikitpun. Reinforced concrete memiliki kekurangan utama yaitu sering terjadi keretakan. Keretakan yang dimiliki oleh Reinforced concrete disebabkan oleh 2 hal, yaitu saat proses pembuatan concrete ataupun setelah pembuatan concrete.

Faktor Utama Penyebab Rusaknya Reinforced Concrete Saat Proses Produksi

Penyebab rusaknya Reinforced Concrete sangat dipengaruhi oleh proses produksi. Saat proses pengerasan Reinforced Concrete volume beton akan berkurang karena adukan beton mengalami proses penguapan. Jika dalam tahap ini, beton terus dibiarkan menyusut tanpa melalui proses pembebanan, resiko terjadinya keretakan mungkin lebih kecil. Lain halnya bila kondisi lapangan kolom bangunan bersambung satu sama lain. Jadi anda harus memastikan saat proses produksi Reinforced Concrete dapat menahan sejumlah beban yang telah direncanakan.

Suhu

Pada saat proses pengerasan Reinforced Concrete berlangsung, anda harus memperhatikan bagaimana kondisi suhu sekitar. Karena banyak permukaan beton yang mengalami keretakan karena suhu campuran pada beton terlalu tinggi. Dalam proses produksi keretakan memang belum dapat dilihat, tapi saat beton sudah mengeras Reinforced Concrete memiliki kualitas yang buruk.

Terjadinya Korosi Pada Tulangan Beton

Untuk membuat reinforced concrete sebaiknya Anda memilih tulangan yang dalam kondisi bagus, dan tidak pernah mengalami proses korosi. Karena tujuan utama memakai tulangan baja agar menjadi lebih kuat, tapi jika Anda menggunakan tulangan yang sudah ber korosi resiko terjadinya keretakan justru lebih besar. Anda harus selektif dalam memilih bahan tulangan.

Proses Produksi Yang Tidak Sempurna

Sebelum melakukan proses produksi beton bertulang, pabrik beton sebaiknya telah memahami Bagaimana standar yang telah ditetapkan dalam memproduksi reinforced concrete yang baik. Kurangnya pengetahuan dalam proses produksi mengakibatkan resiko terjadinya keretakan beton lebih besar, karena semua tahap pembuatan menyimpang dalam prosedur yang ada. Jika dalam proses pengerasan beton mengeluarkan banyak air dari campuran, maka sebaiknya dilakukan perawatan khusus agar air tidak dapat keluar secara berlebihan. Karena kondisi seperti ini mempengaruhi kualitas beton.

Pemilihan Material

Memilih bahan material penyusun reinforced concrete sangat penting dilakukan dengan memperhatikan kualitas yang baik. Memilih penyusun bahan material yang tidak berkualitas akan mempengaruhi struktur beton yang dihasilkan. Selain memilih produk baja tulangan yang tidak mengalami korosi, kondisi agregat sebaiknya bersih tanpa ada campuran lumpur. Karena jika Anda menggunakan bracket yang berlumpur dapat menyebabkan PC terlepas dari struktur, dan hal ini menyebabkan keretakan beton.

Proses Pembentukan Tulang Pada Beton

Ukuran tulangan yang digunakan pada beton harus disesuaikan dengan kebutuhan. Anda tidak boleh memilih ukuran tulangan yang terlalu besar dibandingkan dengan ketebalan selimut beton. Atau jika sebaliknya, selimut beton lebih besar dari tulangan dapat menyebabkan permukaan mengalir menuju bagian tulangan atau baja yang berada di dalamnya. Jadi pastikan anda telah mengetahui standar yang telah ditetapkan dalam memilih tulangan. Selimut tulangan sebaiknya dirancang lebih baik mungkin dengan ukuran 1,5 sampai 2 cm.

Penyebab Rusaknya Reinforced Concrete Sesudah Proses Produksi

Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan dan bertulang rusak setelah proses produksi dilakukan, diantaranya:

Faktor lingkungan

Meskipun produk beton bertulang dikenal dapat mengatasi Segala perubahan cuaca, sebelum proses pengaplikasiannya Sebaiknya anda tidak menyimpan material ini dalam kondisi terbuka dan mengalami kontak langsung dengan cuaca luar. Karena menempatkan beton bertulang dalam kondisi ini dalam jangka waktu umur yang lebih lama akan membuat faktor terjadinya keretakan beton lebih besar.

Terlebih lagi untuk produk beton yang sering terkena air hujan. Air hujan yang turun secara terus menerus dapat meresap ke dalam pori-pori beton hingga mengalir pada bagian tulangan. Jika kondisi beton terus dibiarkan seperti ini, lama kelamaaan produk beton bertulang akan berkarat dan mengalami keretakan.

Lalu faktor yang kedua dapat menyebabkan produk bertulang mengalami kerusakan adalah karena faktor beban. Jadi dalam proses produksi pabrik beton sebaiknya melakukan uji kekuatan dahulu mengenai beban berat yang dapat diterima. Beban yang dapat diterima ini bukan hanya pada bagian luar, tapi bagian dalam pun tetap harus diuji. Beban luar yang dapat diuji adalah faktor cuaca, bencana, dan manusia.

Jelas saja, produk beton bertulang tidak akan mengalami kerusakan jika proses produksi telah memenuhi standar dan pengaplikasiannya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Jika anda ingin memiliki produk beton bertulang yang awet dan tahan lama, ketahui dulu kebutuhan proyek yang sedang dibangun. Jika anda memaksa produk beton bertulang agar dapat menahan beban dalam jumlah yang berat, resiko keretakan dan kerusakan beton dapat terjadi dalam kurun waktu yang singkat. Hal ini karena kekuatan beton tidak dirancang sesuai dengan kebutuhan proyek.

Semoga penjelasan diatas dapat menambah wawasan anda terkait penyebab rusaknya reinforced concrete atau beton bertulang dalam kebutuhan konstruksi. Kami adalah pabrik beton yang menawarkan produk reinforced concrete yakni pipa beton bertulang RCP dengan kualitas mutu beton terjamin. Hubungi kami untuk melakukan pemesanan produk atau berkonsultasi terkait kebutuhan proyek anda.

Leave a Comment

Your email address will not be published.