Bagaimana Karakteristik Beton Geopolimer?

Beton menjadi material konstruksi yang paling banyak digunakan, dari dulu hingga sekarang. Tapi apakah anda tahu? Jika bahan komponen pembuatan beton yakni semen menghasilkan gas karbondioksida (CO2) yang proses pembuatannya bisa membuat lingkungan tercemar. Karena bahan beton tidak bisa dipisahkan dalam dunia konstruksi, sekarang tersedia jenis beton geopolimer yang menggunakan fly ash sebagai bahan pengganti dari material semen.

Beton geopolimer mempunyai karakteristik setting time dan kuat tekan yang dipengaruhi dari komponen fly ash (fisik, nilai pH, & kandungan kimia). Dalam proses pembuatan geopolimer, terjadi reaksi kimia antara alumina-silikat oksida (Si2O5, Al2O3) dengan alkali polisilikat yang menghasilkan ikatan polimer Si-O-Al. Karena fly ash dibuat dari pembakaran batu bara, maka perbedaaan karakteristik ini berpusat pada asal diperolehnya batu bara, teknik pembakaran batu bara, kandungan mineral, metode pengumpulan, dan lama penyimpanan batu bara.

Proses Pembuatan Beton Geopolimer

Dalam proses pembuatannya, beton geopolimer ini membutuhkan larutan alkali yang berguna sebagai pengaktif pada reaksi polimerisasi dari silika (Si) dan alumina (AI) yang terkandung pada fly ash. Larutan alkali yang biasanya digunakan adalah natrium hidroksida (NaOH) atau kalium hidroksida (KOH) dengan natrium silikat (Na2SiO3) atau kalium silikat.

Beton geopolimer menjadi material konstruksi yang ramah lingkungan dan alternatif pengganti beton semen di masa mendatang. Materialnya disusun dari sintesa bahan alam non organis yang telah melalui polimerisasi dan proses pembuatannya tidak terlalu membutuhkan energi besar. Hanya perlu dilakukan pemanasan lebih kurang 60° C selama satu hari penuh sudah dapat dihasilkan beton yang berkekuatan tinggi.

Sifat Beton Geopolimer

Beton Segar (Fresh Concrete) Beton Keras (Hardened Concrete)
Mempunyai waktu setting 10 jam jika pada suhu -20° C, dan mencapai 7 – 60 menit pada suhu 20° C Beton mempunyai kuat tekan lebih besar dari 90 Mpa di usia 28 hari
Penyusutan selama setting kurang dari 0.05% Mempunyai kuat tarik senilai 10 – 15 Mpa di usia 28 hari
Jumlah masa yang berkurang dari beton basah menjadi beton kering yakni 0.1% Mempunyai sifat water absorption kurang dari 3%

Kelebihan dari Beton Geopolymer

  • Memiliki sifat tahan api
  • Tahan pada lingkungan yang korosif sekalipun
  • Mempunyai ketahanan dalam reaksi kimia alkali silica
  • Tidak menggunakan material semen sebagai bahan perekat jadi bisa mengurangi polusi udara
  • Nilai rangka susutnya lebih kecil

Semoga informasi ini dapat membantu anda yang sedang mencari beton geopolimer yang dinilai lebih ramah lingkungan.

Leave a Comment

Your email address will not be published.