Pengertian Beton Menurut Para Ahli (Jenis, Fungsi, Materi)

Beton sesuatu yang menyerupai batu, terdiri dari minimum 3 komponen utama. Sedangkan untuk mendapatkan kekuatan beton tertentu, campuran material dalam proses produksi beton bisa menggunakan bahan lebih dari 5 komponen. Proses produksi dari beton sendiri akan sangat dipengaruhi dari fungsionalitas, semakin besar kekuatan struktur yang dibutuhkan maka komponen dalam penyusunan beton ini akan disesuaikan.

Komponen sederhana dalam proses produksi beton yaitu: pasir, semen, dan air. Sedangkan material campuran bisa menggunakan agregat (kerikil, batu split, besi beton, fiberglass, busa, dan lain sebagainya) sesuai dengan kegunaan dalam proses pengaplikasian.

  • Semen: material ini digunakan untuk menyatukan seluruh komponen bahan
  • Air: material penunjang dari semen supaya proses pembetonan bisa dilakukan
  • Pasir: bahan komponen penunjang untuk mendukung proses pembetonan sehingga biaya produksi lebih terjangkau

Sedangkan material campuran lain seperti agregat ini justru menambah tingkat dari kekuatan beton itu sendiri, kuat tidaknya struktur yang dimiliki beton akan dipengaruhi dari jenis agregat yang digunakan. Penggunaan agregat pada beton memberikan kekuatan pada kemampuan gaya tekan, sehingga ketika beban melaju diatas beton seperti produk u ditch dan gorong-gorong beton yang peletakkannya di dalam tanah, ia bisa menahan beban di bagian atasnya. Selain itu, manfaat lain yang diperoleh dengan mengaplikasikan agregat bisa memberikan kekuatan pada gaya tarik, sehingga ketika teradi gempa bumi atau kebutuhan tarikan lain material ini tidak retak dan bisa menahan dengan kemampuan lebih baik.

Pengertian Beton Bertulang Menurut Para Ahli

Kardiono Tjokrodimuljo (2004)

Beton adalah campuran yang terdiri dari agregat kasar dan agregat halus, yang dicampur dengan air dan semen sebagai pengikat dan pengisi antara keduanya, serta kadang-kadang ditambahkan additive.

Wuryati S. dan Candra R (2001)

Dalam bidang bangunan yang dimaksud dengan beton adalah campuran dari agregat halus dan agregat kasar
(pasir, kerikil, batu pecah atau jenis agregat lain) dengan semen yang disatukan menggunakan air dalam jumlah perbandingan tertentu.

SK. SNI T – 15 – 1990 – 03

Beton sebagai campuran antara semen Portland atau semen hidrolik yang lainnya, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan campuran tambahan yang membentuk massa padat.

Fungsi Material Beton

Beton memiliki peran yang sangat penting dalam konstruksi bangunan karena kekuatannya bisa menentukan secara keseluruhan bagaimana kondisi struktur kekuatan bangunan. Sifat beton yang kuat menjadikan kerja sebagai material utama dalam sarana pembangunan infrastruktur gedung maupun perkotaan.

Selain itu, sifat Gaya tekan yang dimiliki beton cukup baik dan fleksibel memungkinkan material ini bisa dicetak dengan berbagai bentuk. Apalagi produk yang tersedia dengan beberapa jenis yang bisa anda sesuaikan dengan kebutuhan konstruksi.

Jenis-Jenis Beton

Jenis-jenis beton memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing dalam bidang konstruksi, walaupun Jika dilihat secara tampilan bagi orang awam terlihat sama, bahan komponen dalam penyusunan beton ini membuat tingkat kekuatan struktur mereka berbeda.

Beton Non-Pasir

Jenis beton ini sama sekali tidak menggunakan pasir, hanya menggunakan kerikil, semen, dan air. Biasanya digunakan pada pembuatan struktur ringan, kolom, dan dinding sederhana.

Beton Ringan

Beton yang dibuat menggunakan agregat dengan bobot yang ringan, ditambahkan dengan zat aditif yang menyebabkan adanya gelembung udara didalam adonan beton. Biasanya digunakan untuk kebutuhan dinding non struktural.

Beton Hampa

Jenis beton yang banyak digunakan dalam pembangunan gedung tinggi karena tingkat kekuatannya yang cukup tinggi. Proses produksinya meliputi penyedotan air pengencer adonan beton dengan alat vacum jadi adonan hanya mengandung air yang sudah tercampur dengan semen.

Beton Serat

Beton yang dibuat dengan menambahkan serat pada adonan beton, seperti plastik, kawat baja, dan lain sebagainya. Dengan penambahan serat ini beton yang dihasilkan memiliki nilai keuletan tinggi jadi tidak mudah retak.

Beton Mortar

Mortar dibuat dari campuran tiga komponen utama yaitu pasir, air dan mortar. Sedangkan jenis mortar yang biasa digunakan adalah semen, kapur, dan lumpur.

Beton Massa

Beton yang memiliki massa sangat besar di atas kebutuhan rata-rata, biasanya memiliki dimensi Ukuran lebih dari 60 cm dengan Perbandingan volume dan luas permukaan yang sangat tinggi.

Beton Bertulang

Beton bertulang adalah adukan beton yang diberikan tulangan baja, dengan begitu dapat meningkatkan kekuatan gaya tarik dan struktur bangunan. Cocok digunakan dalam struktur yang membutuhkan bentangan yang lebar.

Beton Prategang

Beton prategang adalah jenis beton bertulang yang material baja nya telah diberi tegangan lebih dahulu sebelum dicor jadi lebih kuat dalam menyangga struktur.

Beton Pracetak

Beton pracetak merupakan material beton yang sudah dijabat secara terpisah di luar area pekerjaan, biasanya ini dilakukan karena terbatasnya lahan area pekerjaan dan lebih efektif.

Beton Siklop

Beton yang menggunakan material agregat dengan ukuran besar (sekitar 15 sampai 20 cm) dalam adonan betonnya sehingga memiliki tingkat kekuatan yang lebih baik, cocok diaplikasikan pada bangunan yang bersinggungan dengan air (jembatan atau bendungan).

Leave a Comment

Your email address will not be published.