Uji Permeabilitas / Porositas Beton SNI

Penggunaan bahan tambahan zat aditif untuk material beton dibutuhkan untuk meningkatkan performa yang ia miliki. Apalagi pada bangunan yang memiliki ruang bawah / basement beton yang digunakan pada lantai, sangat membutuhkan tambahan bahan adiktif untuk menahan tekanan air dari tanah.

Pemakaian beton daripada bahan material konstruksi lainnya memang lebih banyak diminati, hal ini karena beton memiliki sifat yang mudah didapat dan bisa dibentuk sesuai keinginan. Meskipun begitu, material beton memiliki kelemahan yang butuh anda perhatikan karena tidak kedap air. Jadi bila beton anda aplikasikan pada area yang langsung bersentuhan dengan air tentu akan terus merembes.

Permeabilitas beton menjadi faktor penting yang berguna untuk mengatur struktur beton terhadap air. Pemakaian beton pada pelabuhan, jembatan, dan basement membutuhkan nilai permeabilitas yang baik. Tersedia beberapa macam nilai permeabilitas beton, diantaranya: Permeabilitas terhadap ion klorida, permeabilitas terhadap udara, permeabilitas terhadap air.

Permeabilitas beton pada air dibedakan menjadi beberapa kategori, yaitu untuk menilai daya serap permukaan, uji penyerapan air (penetrasi), uji Kecepatan aliran air, dan uji kapilaritas. Macam-macam uji permeabilitas beton ini akan dilakukan di laboratorium dengan cara mengambil contoh beton dari lapangan.

Alat tes permeabilitas tergolong mahal dan kondisi lingkungan tropis yang sangat lembab dapat mempengaruhi keberhasilan dari tas ini. Padahal jenis tas ini tergolong sangat penting untuk mengetahui struktur beton di daerah pantai ataupun daerah yang permukaan nya terendam air. Setiap struktur beton yang terendam air akan langsung terus api dan mengalami degradasi pada ketahanan dan kekuatannya. Oleh karena itu, perlu diadakan antisipasi pada desain struktur beton yang berhubungan dengan air.

0/5 (0 Reviews)

Leave a Comment

Your email address will not be published.